Lomba Bertajuk Seni Budaya Bali, Melakukan Dharma Wiweka Gelora Budaya

SMP Dharma Wiweka mengundang siswa kelas VI SD dari seluruh Kota Denpasar untuk berpartisipasi dalam “Gelora Pekan Budaya Pelajar” pada pagi dan memamerkan bakat mereka.

Lomba ini telah diikuti oleh 199 peserta dari 21 SD dan diselenggarakan pada tanggal 28-30 September 2024 dengan tema “Menciptakan Generasi Z yang Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kreatif, Bermartabat, dan Berbudaya”. Acara ini bertujuan untuk mendorong generasi muda dalam memahami dan melestarikan budaya Bali melalui berbagai lomba seperti makendang tunggal, membaca puisi, menggambar, vokal grup, masatua Bali, dan Tari Pendet.

Dalam acara ini, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana terlihat hadir bersama dengan Ketua Pembina Yayasan Dharma Wiweka Anak Agung Ngurah Suyasa untuk memberikan pembukaan secara resmi.

Sebagai Ketua Panitia dan Kepala Sekolah SMK Dharma Wiweka, I Nyoman Mariana menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk perhatian sekolah terhadap pelestarian seni dan budaya Bali.

“Pariwisata adalah sumber kehidupan Bali, dan kunci utamanya adalah mempertahankan seni budaya yang ada. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan potensi sekolah kepada masyarakat dan mencari bakat baru di bidang seni,” ungkap Mariana.

Mariana menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan dan memperkenalkan sekolah kepada masyarakat saat tahun ajaran baru 2024-2025 tiba. Selain itu, ini juga merupakan strategi untuk membangun karakter pada anak-anak melalui acara yang dikemas dalam gelora budaya. Sebagai sebuah sekolah swasta yang telah berdiri sejak 9 September 1976, SMP Dharma Wiweka ingin memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak tentang lingkungan sekolah mereka.

SMP Dharma Wiweka sangat terhormat oleh masyarakat karena kepercayaan mereka dalam menyekolahkan anak-anak mereka di sana. Kami telah menerima pendaftaran sebanyak 375 anak, dan kami berharap bisa mencapai target 400 anak. Kualitas dan kuantitas sekolah kami sudah siap untuk menjalani tugasnya. Atas dasar akademik, kami menekankan pentingnya belajar dengan kasih sayang, sementara di sisi non-akademik kami mempromosikan seni sebagai cara untuk membantu siswa merasa lebih termotivasi dalam belajar.

Sekda Alit Wiradana mendorong dan mengapresiasi kegiatan tersebut. Dia berharap bahwa semua satuan pendidikan di Kota Denpasar, baik negeri maupun swasta, akan terinspirasi untuk memupuk semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal. Lebih dari itu, dia juga mengajak untuk terus memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa dalam memahami serta menjaga keutuhan budaya Bali.

Ketua Pembina Yayasan Dharma Wiweka, Anak Agung Ngurah Suyasa, menekankan komitmen sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan infrastruktur. Kami berusaha terus memperbaiki dan memperkuat kedua aspek ini guna menyediakan kesempatan bagi sebanyak mungkin siswa lulusan SD yang tidak diterima di sekolah negeri.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *